Suku Indian di Amazon dikhawatirkan terancam pembantaian massal oleh pengedar obat-obatan terlarang. Mengantisipasi itu, Kepala Perlindungan Masyarakat Adat Brasil Carlos Travassos memutuskan untuk kembali mendatangi hutan terpencil, wilayah tempat tinggal Suku Indian tersebut.
"Situasi cukup berisiko mengancam keberadaan suku. Kami sangat cemas. Sebab bila benar, situasi ini bisa (berkembang) jadi tragedi genosida, sebuah pukulan terbesar terhadap kerja keras kita untuk melindungi Indian dalam beberapa dasawarsa," ungkap Travassos.
Kekhawatiran akan keamanan Suku Amazon di Brasil ini kian meningkat sejak akhir bulan Juli lalu, ketika sekelompok orang Peru bersenjata dilaporkan menyerang hutan tropis Amazon di mana suku bermukim.
"Situasi cukup berisiko mengancam keberadaan suku. Kami sangat cemas. Sebab bila benar, situasi ini bisa (berkembang) jadi tragedi genosida, sebuah pukulan terbesar terhadap kerja keras kita untuk melindungi Indian dalam beberapa dasawarsa," ungkap Travassos.
Kekhawatiran akan keamanan Suku Amazon di Brasil ini kian meningkat sejak akhir bulan Juli lalu, ketika sekelompok orang Peru bersenjata dilaporkan menyerang hutan tropis Amazon di mana suku bermukim.
Pada 5 Agustus, polisi federal Brasil melancarkan operasi di sekitar wilayah, dan menangkap seorang pria asal Portugal, diduga sebagai pengedar kokain. Pria ini kemudian dicurigai telah melakukan pembantaian atas suku yang hidup terisolasi dari dunia luar tersebut.
Sejumlah besar pria diyakini masih berada di kedalaman hutan. Membawa senapan serta senjata api lainnya, para pengedar ini kemungkinan mengubah rute penyelundupan dan menempuh jalan baru, yang melalui tanah dari Suku Indian. Wajar timbul kekhawatiran mereka akan melukai masyarakat Suku Indian.
Sumber : National Geographic indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar